Gelap dan Sunyi Bukanlah Akhir Dari Segalanya
Oleh : Belantari Azzahra Ramadhanty
Judul : Moga Bunda
Disayang Allah
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tanggal Terbit
: Agustus – 2009
Jumlah Halaman :
247
Harga :
Rp. 50.000
Bagaimana jadinya
jika kau terlahir tanpa bisa melihat, mendengar dan berbicara? Melati seorang gadis kecil berambut ikal, bermata
hitam yang terlahir di keluarga HK sebuah keluarga terpandang di daerahnya. Namun
sayang gadis itu tidak bisa melihat, mendengar dan berbicara. Apa yang ia lihat
hanya gelap dan apa yang ia dengar hanya sunyi. Melati juga tidak mengenal
dunia dan penciptanya.
Bunda HK sangat
menyayangi Melati walaupun sering kali Melati menghancurkan perabotan rumahnya
atau terkadang Melati mengamuk karena tidak ingin makan. Bunda HK selalu sabar
merawat anak tunggalnya itu.
Setitik harapan
muncul ketika Bunda HK menemukan Karang seseorang yang ia percayai dapat
menolong ia dan Melati. Karang, seorang pemabuk yang sering pulang malam dan
jarang mandi. Tetapi Karang yang sekarang berbeda dengan Karang yang dulu. Pada
awalnya Karang adalah laki-laki yang baik. Karang bekerja di Jakarta dan
mendirikan banyak taman baca dengan ratusan buku untuk anak-anak kurang mampu. Karang
dipercaya mampu ikut merasakan perasaan anak-anak yang berdiri di depannnya. Namun sayang sebuah bencana menimpanya, sebuah
kecelakaan terjadi ketika mereka pergi berekreasi kapal yang mereka tumpangi terhantam badai dan
tenggelam akibatnya 18 orang anak taman
baca dan Qintan anak kesayangannya tewas. Karang menyalahkan dirinya atas
peristiwa itu.
Tidak mudah untuk
meminta Karang mendidik Melati, namun pada akhirnya hati Karang pun luluh
setelah melihat Melati. Tidak mudah untuk Karang mendidik Melati, Karang harus
menghadapi amukan melati setiap harinya. Terkadang Karang harus bertengkar
dengan tuan HK. Tuan HK tidak terima anak tunggalnya di didik dengan tegas oleh
Karang. Seiring dengan berjalannya waktu dan keteguhan Melati , Melati dapat
dibantu. Melati mengalami banyak perkembangan,
mungkin inilah jawaban dari semua doa-doa Bunda. Sekarang Melati sudah
mengenal dunia dan penciptanya dan Karang sudah berdamai dengan masalalunya.
Kelebihan dari novel
ini adalah cara penulis menggambarkan tokoh dan latar suasanya yang sangat mudah
dipahami sehingga pembaca dapat dengan mudah membayangkan. Selain itu banyak
sekali amanat yang dapat diambil dari novel ini salah satunya tentang pentingnya kita untuk selalu bersabar dan
bersyukur. Novel ini juga di tulis oleh
penulis terkenal yaitu ter liye, yang sebelumnya sudah terkenal dengan
banyak novel karyanya yang menjadi novel dengan penjualan terbanyak di Indonesia.
Tetapi kekurangan
dari novel ini adalah kalimat yang digunakan tidak baku,selain itu latar tempat
yang diceritakan tidak digambarkan dengan jelas sehingga mengganggu kenyamanan pembaca. Saya
sendiri masih bingung apakah keluarga HK bertempat tinggal di kota, desa atau
pesisir pantai.
Jadi buat kalian para
pecinta novel, novel ini boleh banget buat kalian baca dan koleksi. Selamat membaca :)
resensi ini dibuat secara unik dan menarik perhatian para pecinta novel
BalasHapusnovelnya keren bagus dan menyetuh ok bangett
BalasHapusresensi nya bagus banget, keren menarik juga
BalasHapus"moga bunda disayang allah" dari judul bukunya pun sangat menyentuh hati, resensi yang bagus. good job!
BalasHapusyeee bagus deh kayanya novelnya :)
BalasHapusresensinya menyentuh pasti novelnya lebih menyentuh
BalasHapus