Laman

Sabtu, 23 November 2013

RESENSI NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH



Gelap dan Sunyi Bukanlah Akhir Dari Segalanya
Oleh : Belantari Azzahra Ramadhanty

 

Judul : Moga Bunda Disayang Allah
Penulis : Tere Liye
Penerbit  : Republika
Tanggal Terbit : Agustus – 2009
Jumlah Halaman : 247
Harga : Rp. 50.000

 Bagaimana jadinya jika kau terlahir tanpa bisa melihat, mendengar dan berbicara?  Melati seorang gadis kecil berambut ikal, bermata hitam yang terlahir di keluarga HK sebuah keluarga terpandang di daerahnya. Namun sayang gadis itu tidak bisa melihat, mendengar dan berbicara. Apa yang ia lihat hanya gelap dan apa yang ia dengar hanya sunyi. Melati juga tidak mengenal dunia dan penciptanya.

 Bunda HK sangat menyayangi Melati walaupun sering kali Melati menghancurkan perabotan rumahnya atau terkadang Melati mengamuk karena tidak ingin makan. Bunda HK selalu sabar merawat anak tunggalnya itu.

 Setitik harapan muncul ketika Bunda HK menemukan Karang seseorang yang ia percayai dapat menolong ia dan Melati. Karang, seorang pemabuk yang sering pulang malam dan jarang mandi. Tetapi Karang yang sekarang berbeda dengan Karang yang dulu. Pada awalnya Karang adalah laki-laki yang baik. Karang bekerja di Jakarta dan mendirikan banyak taman baca dengan ratusan buku untuk anak-anak kurang mampu. Karang dipercaya mampu ikut merasakan perasaan anak-anak yang berdiri di depannnya.  Namun sayang sebuah bencana menimpanya, sebuah kecelakaan terjadi ketika mereka pergi berekreasi  kapal yang mereka tumpangi terhantam badai dan tenggelam  akibatnya 18 orang anak taman baca dan Qintan anak kesayangannya tewas. Karang menyalahkan dirinya atas peristiwa itu.

 Tidak mudah untuk meminta Karang mendidik Melati, namun pada akhirnya hati Karang pun luluh setelah melihat Melati. Tidak mudah untuk Karang mendidik Melati, Karang harus menghadapi amukan melati setiap harinya. Terkadang Karang harus bertengkar dengan tuan HK. Tuan HK tidak terima anak tunggalnya di didik dengan tegas oleh Karang. Seiring dengan berjalannya waktu dan keteguhan Melati , Melati dapat dibantu. Melati mengalami banyak perkembangan,  mungkin inilah jawaban dari semua doa-doa Bunda. Sekarang Melati sudah mengenal dunia dan penciptanya dan Karang sudah berdamai dengan masalalunya.


 Kelebihan dari novel ini adalah cara penulis menggambarkan tokoh dan latar suasanya yang sangat mudah dipahami sehingga pembaca dapat dengan mudah membayangkan. Selain itu banyak sekali amanat yang dapat diambil dari novel ini salah satunya tentang  pentingnya kita untuk selalu bersabar dan bersyukur. Novel ini juga di tulis oleh  penulis terkenal yaitu ter liye, yang sebelumnya sudah terkenal dengan banyak novel karyanya yang menjadi novel dengan penjualan terbanyak di Indonesia.

 Tetapi kekurangan dari novel ini adalah kalimat yang digunakan tidak baku,selain itu latar tempat yang diceritakan tidak digambarkan dengan  jelas sehingga mengganggu kenyamanan pembaca. Saya sendiri masih bingung apakah keluarga HK bertempat tinggal di kota, desa atau pesisir pantai.
  
Jadi buat kalian para pecinta novel, novel ini boleh banget buat kalian baca dan koleksi. Selamat membaca :)

6 komentar:

  1. resensi ini dibuat secara unik dan menarik perhatian para pecinta novel

    BalasHapus
  2. novelnya keren bagus dan menyetuh ok bangett

    BalasHapus
  3. resensi nya bagus banget, keren menarik juga

    BalasHapus
  4. "moga bunda disayang allah" dari judul bukunya pun sangat menyentuh hati, resensi yang bagus. good job!

    BalasHapus
  5. yeee bagus deh kayanya novelnya :)

    BalasHapus
  6. resensinya menyentuh pasti novelnya lebih menyentuh

    BalasHapus