Analisis Unsur
Intrinsik Novel
MOGA
BUNDA DISAYANG ALLAH
Oleh: Belantari
Azzahra Ramadhanty
1. Tema :
Novel ini bertemakan “keterbatasan bukanlah
alasan untuk berputus asa”
22. Penokohan :
·
Melati
Watak melati Ceria, jahil & keras kepala
“Bunda, bangun! Sudah pagi...” Melati berseru sambil
melompat riang ke atas ranjang ukuran king-size. Tertawa. (hlm. 4)
”Bunda, Bangun! Bunda Kesiangan, nih!” Jahil! Melati menarik selimut
bundanya. Berteriak lagi. Tertawa lagi. Merangkak lebih dekat. Mengeluarkan
sehelai bulu ayam(yang diperoleh kemaren dari Mang Jeje, tukang kebun). Jahil!
(hlm. 5)
“BA .... BAAA.... MAAA” Berteriak
lagi. Melati memukul-mukul meja makan. Marah. (hlm. 56)
·
Bunda
Watak Bunda sabar dan tabah
“ Kau sudah bangun, Sayang?” Bunda bertanya lemah,berusaha
tersenyum,meski seluruhdunia tahu senyuman itu percuma. (hlm. 14)
“Berjuanglah, Anakku! Bunda mohon. Jangan menyerah! Bunda berbisik
senyap. Tertunduk. (hlm. 83)
·
Karang
Watak Karang kasar, tegas & penyayang
“GUNAKAN SENDOK!” “SENDOK,
MELATI!!!” (hlm. 136)
” Karang mengusap rambut ikal gadis kecil dalam dekapannya, menciumnya,lantas
berdiri menggendong gadis kecil itu, melangkah menuju pintu ruang makan”. (hlm.
146)
·
Kinasih
Watak Kinasih ramahdan penyayang.
“Sudah seminggu , Bun. Sebenarnya dua hari lalu aku sudah mau berkunjung,
menjenguk... Tapi masih ada keperluan mengurus izin praktik. Kinasih kangen
Bunda. Kangen Melati. Kangen Tuan HK. Bahkan aku juga kangen masakan Salamah!”
Gadis berkerudung yang dipanggil Kinasih itu tertawa, menoleh ke Salamah yang
masih sibuk melirik tarian kunang-kunang di luar sana. (hlm. 34)
“Melati akan baik-baik saja,
Bun.... Jika Bunda tetap yakin, maka ia pasti akan baik-baik saja.” Kinasih
berbisik pelan. Tersenyum.Memotong cerita dua hari lalu. Mencoba membesarkan hati.
(hlm. 39).
·
Salamah
Watak Salamah pelupa dan setia
“Aduh salamah lupa lagi!” (hlm. 12)
“Ia satu diantara sembilan pembantu di rumah super-mewah itu. Pembantu
yang amat setia malah.” (hlm.19)
·
Tuan HK
Watak Tuan HK watak tegas dan penyayang “APA YANG KAU LAKUKAN!” Tuan HK
mendesis. Melangkah galak mendekati Karang. Tangannya mengepal. Rambutnya boleh
jadiberuban. Otot-ototnya boleh jadi sudah dimakan usia tengah baya. Tapi pagi
ini ia tidak akan segan-segan berkelahi dengan tamu yang tak taudiuntung ini.
Baru lima menit diruang makannya, berani sekali membanting putrinya duduk. (hlm.
103)
“Tuan HK mencium kening Melati,
berpamitan. ”Nanti sore Ayah pulang jam lima,sayang!Kita akan sama-sama pergi
ke festival. Ayah, Bunda,Pak Guru Karang, Salamah, Mang Jeje, semuanya
ikut....” (hlm. 282).
·
Ibu-ibu Gendut
Watak Ibu-ibu gebdut penuh kasih sayang dan penyabar
Ibu-ibu gendut menelan ludah, berkata pelan, “ Kau tahu, ada anak yang
memerlukan bantuanmu, Karang. Surat itubilang. Mereka membutuhkanmu....” (hlm. 6)
·
Suster Tya
Watak Suster Tya sabar
“Ayo, Melati.... Pakai tangan
bagus! Suster Tya sekali lagi berusaha membantu Melati. Memegang tangan Melati,
berusaha mengajari cara menyuap yang baik. Ia perawat baru, jadi tidak mengerti
aturan mainnya. (hlm. 56)
·
Dokter Ryan
Seorang dokter yang ramah,tagas dan penuh tanggungjawab
"Kau benar-benar hebat Karang! Aku tersanjungbisa bertemu
denganmu." Dokter Ryan trsenyum (hlm. 234)
“Untuk ukuran seseorang yang tidak memiliki pendidikan akademis mendidik
anak-anak, kau benar-benar hebat, Karang! Aku tersanjung bisa bertemu
danganmu.” Dokter Ryan tersenyum.
“Papa masih di China,Bun.... Ada pertemuan di Perfektur Hanjin. Seminar,
symposium, entahlah, tentang pengobatan tradisional. (hlm. 33)
·
Mang Jeje
Watak Mang Jeje setia dan humoris
"Tiga tahun lamanya buat apa coba Mang memotong rumput ini,
membuatnya indah setiap hari... hari ini mang bisa melihat Melati berlarian di
atasnya. Rasanya bahagia sekali. Bahkan Mang tidak peduli kalau disuruh
memotong rumput ini tanpa henti, sepanjang Melati bisa bermain senang di
atasnya." (Novel moga bunda disayang allah hal :231)
33. Alur : Maju-Mundur / Campuran
·
Awal:
Di suatu kota terdapat sebuah keluarga kaya raya. Yaitu,keluarga HK.
Mereka mempunyai seorang anak yang cantik, bolamatanya hitam legam seperti buah
lecy, rambutnya bergelombang seperti ombak. Namanya Melati. Sayang Melati tidak
dapat melihat dan mendengar. Setiap hari Melati selalu mengamuk terutama saat
sarapan. Ia melempar semua barang yang ada di depannya.
·
Tengah:
Bunda HK tidak tega melihat anak sematawayangnya setiap hari mengamuk.
Bunda HK diberitahu ada seseorang yang dapat membantunya yaitu Karang. Sayang
membujuk Karang tidak lah mudah, awalnya karang menolak tawaran Bunda HK.
Karang masih tenggelam dalam rasa penyesalan dan masa lalunya, saat dimana
kecelakaan itu terjadi dan merenggun 18 anak taman baca dan satu orang murid
kesayangannya, Qintan. Namun akhirnya hati Karangpu luluh. Karang mau menerima
tawaran Bunda HK untuk mendidik Melati. Ternyata mendidik Melati tidak semudah
yang dibayangkan Karang. Sikap Melati memaksa Karang untuk bersikap keras.
Perlakuan karang tentu saja membuat Tuan HK geram. Ia tidak terima Melati di
perlakukan secara kasar. Berulangkali terjadi pertikaian antara Tuan HK dan
Karang.
·
Akhir:
Karena ketabahan dan kesabaran Bunda HK dan ketekunan Karang mendidik
Melati serta perjuangan Melati, akhirnya Melati bisa mengenal tuhannya, Melati
bisa mengontrol emosinya serta melati bisa mengenal kembali bundanya.
44. Sudut pandang :
Orang ke tiga serba tahu. penulis menceritakan orang lain dan mengetahui semua perasaan dan keadaan dalam tokoh tersebut. "Ibu-ibu gendut itu berdiri dari kursi rotannya. menatap prihatin. meski tidak berkata-kata lagi. hanya memperhatikan." (hlm. 21)
Orang ke tiga serba tahu. penulis menceritakan orang lain dan mengetahui semua perasaan dan keadaan dalam tokoh tersebut. "Ibu-ibu gendut itu berdiri dari kursi rotannya. menatap prihatin. meski tidak berkata-kata lagi. hanya memperhatikan." (hlm. 21)
55. Latar:
·
Waktu:
Pagi hari “apalagi yang hendak diucapkan kota ini elok nian di pelupuk
mata. Begitu indah ketika semburat matahari muncul di kejauhan horizon
cakrawala”. (hlm. 1)
Sore hari “matahari senja bersiap menghujan di balik perbukitan”. (hlm.
25)
Malam hari “ kunang-kunang itu terbang mendenging bersama di sela
dedaunan hutan hujan-tropis. Di tengah gelapnya malam, formasi cahaya mereka
terlihat menawan”. (hlm. 33)
·
Tempat:
Di sebuah kota dekat bukit “di sebuah kota, perbukitan sepertisabuk
mengelilingi. Baqk kesatria gagah, berdiri kokoh menjaga kota, hutan hujan
tropis lebat menutupi perbukitan. (hlm. 1)
Rumah Ibu Gendut “di salah satu
rumah dekat ibu-ibu berkerumun tadi, persis di lantai dua, sempurna lenggang
terbentuk di ruangan besar berukuran 6x9 metr tanpa partisi ruangan dengan
perabutan hanya ranjang kayu kusam”. (hlm. 11)
Rumah keluarga HK “salamn yang berdiri di depan jendela besar kamar bunda
melirik keluar”. (hlm. 33)
Laut “AWAS OMBAK BESAR DI HALUAN
KANAN!” nakhoda memutar kemudi. (hlm. 17)
·
Suasana:
Sedih “Bunda seketika menangis...
tersedu. Ya allah, ia tahu sekali lagi-lagi mimpi itu... semuanya terasa sesak.
Amat sesak”.
Tegang “ANAK INI TIDAK MEMBUTUHKAN
DOKTER NYONYA! ANAK INI MEMBUTUHKAN RUMAH SAKIT JIWA! “ juga teriakan-teriakan
marah dan panik lainnya bersaut-sautan. (hlm. 37)
Hening “ Kamar itu hening sejenak. Hanya menyisakan suara gerakan tangan
kinasih yang sedikit canggung merasa bersalah atas kalimatnya barusan.” (hlm. 28)
Haru “baaa, maaaa....baaa....maa....”Melati mengerung pelan, nyengir,
memperhatikan gigi kelincinya.
Bunda tertegun. Satu detik. Tiga detik. Lima detik. Meski pelan, jika
kalian tau artinya, gerungan itu sungguh membuncah hati. (hlm. 302-303)
66. Gaya bahasa:
·
Parabola “Mungkin kutunya sudah beranak-pinak
lima generasi” (hlm. 9)
·
Personifikasi “burung gelatik tetap asyik
bercengkrama di hamparan rumput taman (hlm. 108)
·
Metafora “Rambut ikalnya mengombak, pipinya
tembam macam donut, bola matanya hitam legam seperti biji buah leci, dan
giginya kecil-kecil bak gigi kelinci.”(hlm. 3)
7. Amanat:
Setiap orang pasti punya kekurangan. Jangan
sampai kekurangan itu menjadikan kita berputus asa. Terus berusaha dan Jangan
menyerah, selama kita mau berusaha pasti disitu ada jalan.

terimakasih sangat bermanfaat
BalasHapusterima Kasih..
BalasHapussangat bermanfaat untuk tugas resensi prosa fiksi
Terimakasi kaka... sngt bermanfaat..
BalasHapusMin siapa tokoh utamanya Melati atau Karang
BalasHapuskayaknya Tokoh utamanya Karang
HapusTerima Kasih🙃♥️
BalasHapusTerimakasih atas jawabannya
BalasHapusTerimakaaih kak sangat bermanfaat untuk tugas sklh ��
BalasHapusterima kasih yaa
BalasHapus